Ilmu Ghaib Milik Allah Subhanahu wa Taala
Ilmu Ghaib Milik Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Al-Bayan Min Qashashil Qur’an. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. pada Senin, 26 Jumadil Awal 1447 H / 17 November 2025 M.
Kajian Tentang Ilmu Ghaib Milik Allah Subhanahu wa Ta’ala
Ilmu ghaib adalah milik Allah ‘Azza wa Jalla semata. Tidak ada seorang pun yang mengetahuinya, baik itu malaikat yang terdekat maupun nabi yang diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Oleh karena itu, kita tidak boleh mengatakan bahwa malaikat atau para nabi, termasuk Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, mengetahui hal yang ghaib.
Hal ini tidaklah benar. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:
وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ ﴿٣١﴾ قَالُوا سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۖ إِنَّكَ أَنتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ ﴿٣٢﴾
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman, ‘Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!’ Mereka menjawab, ‘Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.’” (QS. Al-Baqarah [2]: 31-32)
Ayat ini menegaskan bahwa para malaikat tidak mengetahui hal yang ghaib. Jika mereka mengetahuinya, niscaya mereka akan menjawab pertanyaan Allah Subhanahu wa Ta’ala tersebut.
Penguat lainnya adalah pertanyaan Malaikat Jibril kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang kapan Hari Kiamat terjadi. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, “Yang ditanya tidak lebih tahu dari si penanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Yang ditanya adalah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan yang bertanya adalah Malaikat Jibril, malaikat pilihan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang dekat dengan-Nya dan bertugas membawa wahyu. Jawaban Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menafikan bahwa beliau mengetahui hal yang ghaib, termasuk kapan Hari Kiamat. Hal ini juga menegaskan bahwa para malaikat dan nabi tidak mengetahui hal yang ghaib.
Para rasul ‘Alaihimush Shalatu was Salam tidak mengetahui hal yang ghaib, kecuali yang Allah sampaikan kepada mereka melalui wahyu. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَىٰ غَيْبِهِ أَحَدًا ﴿٢٦﴾ إِلَّا مَنِ ارْتَضَىٰ مِن رَّسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِن بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا ﴿٢٧﴾
“(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan di hadapan dan di belakangnya penjaga-penjaga (malaikat).” (QS. Al-Jinn [72]: 26-27)
Allah Subhanahu wa Ta’ala menegaskan bahwa Dia tidak menampakkan keghaiban-Nya kepada siapa pun, kecuali kepada rasul yang diridai-Nya, di mana Dia kemudian menempatkan para malaikat sebagai penjaga di depan dan di belakang rasul tersebut.
Nabi Nuh ‘Alaihis Salam pun telah memberitahukan kepada kaumnya bahwa beliau tidak mengetahui hal yang ghaib. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman mengenai perkataan Nabi Nuh ‘Alaihis Salām:
وَلَا أَقُولُ لَكُمْ عِنْدِي خَزَائِنُ اللَّهِ وَلَا أَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلَا أَقُولُ إِنِّي مَلَكٌ…
“Dan aku tidak mengatakan kepadamu, ‘Aku mempunyai gudang-gudang rezeki dan kekayaan dari Allah,’ dan aku tidak mengetahui yang ghaib, dan tidak (pula) aku mengatakan, ‘Bahwa aku malaikat.’” (QS. Hūd [11]: 31)
Contoh lain, ketika para malaikat mendatangi Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam dalam wujud manusia, beliau tidak mengetahui bahwa mereka adalah malaikat. Dalilnya adalah surat Az-Zāriyāt, di mana Allah Ta’ala berfirman ketika para malaikat datang bertamu:
فَرَاغَ إِلَىٰ أَهْلِهِ فَجَاءَ بِعِجْلٍ سَمِينٍ ﴿٢٦﴾ فَقَرَّبَهُ إِلَيْهِمْ قَالَ أَلَا تَأْكُلُونَ ﴿٢٧﴾
“Maka diam-diam ia (Ibrahim) kembali kepada keluarganya, lalu dibawanya daging anak sapi gemuk (yang dipanggang). Lalu dihidangkannya kepada mereka. (Ibrahim berkata), ‘Silakan dinikmati’.” (QS. Az-Zariyat [51]: 26-27)
Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam yang terkenal dermawan segera menghidangkan daging anak sapi bakar kepada para tamu yang dianggapnya manusia, tanpa mengetahui bahwa mereka adalah malaikat. Tindakan ini juga menegaskan bahwa para nabi tidak mengetahui hal yang ghaib.
Ketika Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam menghidangkan makanan kepada tamu-tamu (para malaikat), beliau mendekatkan hidangan tersebut kepada mereka. Hal ini merupakan adab mulia, bahwa tuan rumah yang harus mendekatkan makanan kepada tamu.
فَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيفَةً ۖ قَالُوا لَا تَخَفْ ۖ وَبَشَّرُوهُ بِغُلَامٍ عَلِيمٍ ﴿٢٨﴾
“Maka ia (Ibrahim) menyimpan rasa takut terhadap mereka. Mereka berkata, ‘Janganlah kamu takut,’ dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (yakni Nabi Ishak).” (QS. Az-Zariyat [51]: 28)
Para Nabi Tidak Mengetahui Hal Ghaib
Kisah ini dan kisah Nabi Sulaiman ‘Alaihis Salam menegaskan bahwa para nabi tidak mengetahui hal yang ghaib.
Nabi Sulaiman ‘Alaihis Salam, walaupun seorang nabi sekaligus raja besar yang diberi mukjizat menundukkan jin atas izin Allah ‘Azza wa Jalla, juga tidak mengetahui hal yang ghaib.
Contohnya, Nabi Sulaiman ‘Alaihis Salam tidak mengetahui keadaan Ratu Bilqis dan kaumnya yang menyembah matahari, hingga burung hudhud yang memberitahukan hal tersebut kepadanya. Bahkan, beliau tidak mengetahui ke mana perginya burung hudhud ketika memeriksa barisan pasukannya.
Penegasan bahwa hanya Allah ‘Azza wa Jalla yang mengetahui hal yang ghaib semakin diperkuat. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sendiri diperintahkan oleh Allah ‘Azza wa Jalla untuk memberitahukan kepada manusia bahwa beliau tidak mengetahui hal yang ghaib.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:
قُل لَّا أَقُولُ لَكُمْ عِندِي خَزَائِنُ اللَّهِ وَلَا أَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلَا أَقُولُ لَكُمْ إِنِّي مَلَكٌ…
“Katakanlah (wahai Muhammad), ‘Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan aku tidak mengetahui yang ghaib. Aku hanya mengikuti wahyu yang diwahyukan kepadaku.’” (QS. Al-An’am [6]: 50)
Download MP3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Mari turut membagikan link download kajian “Ilmu Ghaib Milik Allah Subhanahu wa Ta’ala” yang penuh manfaat ini ke jejaring sosial Facebook, Twitter atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pembuka pintu kebaikan bagi kita semua. Jazakumullahu Khairan.
Telegram: t.me/rodjaofficial
Facebook: facebook.com/radiorodja
Twitter: twitter.com/radiorodja
Instagram: instagram.com/radiorodja
Website: www.radiorodja.com
Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui :
Facebook: facebook.com/rodjatvofficial
Twitter: twitter.com/rodjatv
Instagram: instagram.com/rodjatv
Website: www.rodja.tv
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/55808-ilmu-ghaib-milik-allah-subhanahu-wa-taala/